Gus Yusuf Ajak Santri Gunakan Gadget Sebagai Alat Jihad
SEMARANG[BahteraJateng] – Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, KH. M. Yusuf Chudlori atau akrab disapa Gus Yusuf, mengajak para santri untuk menjadikan gadget sebagai alat jihad di era digital.
Menurutnya, media kini menjadi sarana strategis bagi pesantren untuk berdakwah dan meluruskan informasi yang keliru.
“Kalau dulu jihad dengan pedang atau senjata, saat ini gadget bisa digunakan sebagai alat untuk menegaskan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Seminar Bincang Media Santri “Membangun Peran Santri dalam Era Dunia Digital” yang digelar RMI PWNU Jawa Tengah di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Jateng Sarif Abdillah, Semarang Tengah pada Selasa (21/10).
Gus Yusuf menegaskan bahwa santri harus menjadi benteng pesantren dan kiai yang memuliakan ilmu. Ia menyoroti adanya tayangan televisi yang dinilainya membingkai pesantren secara negatif.
“Kita harus terus menjelaskan tanpa henti, karena itu butuh pejihad-pejihad media,” tegasnya.
Ia mencontohkan, tudingan negatif terhadap KH Anwar Manshur, pengasuh Ponpes Lirboyo, dalam tayangan televisi baru-baru ini telah menimbulkan kemarahan santri. Padahal, menurutnya, sosok Mbah Anwar hidup sederhana dan sudah selesai dengan urusan dunia.
Gus Yusuf juga menjelaskan tradisi roan di pesantren sebagai bentuk kerja sama dan tabarukan, bukan kerja paksa. “Roan itu mendidik santri agar tidak jumud, peduli lingkungan, dan belajar dari keteladanan kiai,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Media RMI PWNU Jateng, Ahmad Fahrurrozi, mengatakan kegiatan ini digelar untuk menyemarakkan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Acara diikuti 65 santri dari berbagai pesantren di Semarang Raya dan perwakilan media RMI NU se-Jawa Tengah.
“Santri harus melek media dan mampu menyebarkan konten positif tentang pesantren,” ujarnya.

