|

Kebesaran NU Bukan Klaim Sepihak dari Internal

BANYUMAS (BahteraJateng)- Kebesaran jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) bukan klaim sepihak dari pihak internal, orang atau tokoh NU sendiri , tetapi merupakan pengakuan dari sejumlah lembaga survei independen dan kredibel.

Wakil ketua tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Mufid Rahmat mengatakan, besarnya NU bukan klaim sepihak dari orang atau tokoh NU sendiri. Tetapi bersumber dari lembaga survei yang independen dan kredibel.

“LSI Denny JA dan lembaga survei Alvara menyebutkan bahwa lebih dari 51 persen muslim Indonesia menjadi simpatisan NU,” kata
kiai Mufid saat menyampaikan orasi dalam peringatan hari lahir (harlah) ke-102 NU yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas, Sabtu (1/2).

Menurutnya, yang paling aktual adalah hasil survei Litbang Kompas, yang diselenggarakan awal Januari 2025, disebutkan, lebih dari 80 persen responden menyatakan NU sebagai pemersatu bangsa dan penjaga nilai nilai Pancasila. Juga konsisten dalam menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.

Satu hal yang sangat penting, lanjutnya, adalah lebih dari 70 persen responden menyatakan citra NU baik. Jadi warga NU layak berbangga, karena citra NU baik dan positif. Artinya, jika ada koar koar atau omon omon NU sekarang ini citranya negatif, itu tidak benar. Itu tuduhan nyinyir.

Dia menambahkan, karena itu menjadi tugas bersama seluruh warga NU untuk menjaga citra positif NU. Caranya, antara lain berdakwah bil hikmah dan mau’idhoh Hasanah, berkhidmat dengan ikhlas dan tidak mudah menyalahkan orang lain.

KH Ali Maksum, Rais Aam Syuriyah PBNU, ujarnya ,pada masanya (awal 1980-an) menyampaikan nasehat bahwa dalam berkhidmat di NU hendaknya mempedomani “aljihadu fi sabiliha “, yaitu berusaha dan berjihad agar NU tetap eksis dan positif, dan “Al sobru fi sabiliha “, yaitu sabar dalam menghadapi masalah dalam berkhidmat serta “Al tsiqotu bi Nahdlatil ulama”, yaitu meyakini bahwa NU merupakan ajaran dan tuntutan yang benar tanpa menyalahkan lainnya.

Dikatakan, warga NU perlu bersyukur dan bangga, karena kini NU telah berumur 102 dengan menyandang predikat ormas Islam terbesar di Indonesia, memiliki kontribusi besar terhadap Bangsa dan negara dan ada harapan besar dari warga Indonesia agar NU tetap terbesar dan berkontribusi lebih besar lagi.

Kiai Mufid yang juga mantan ketua PW GP Ansor Jateng memberikan apresiasi kepada PCNU kabupaten Banyumas atas berbagai prestasinya, di berbagai bidang. Tentunya prestasi tersebut diperoleh berkat kerja sama semua pihak Syuriyah, Tanfidziah, Banom dan lembaga, yang memiliki spirit kolektif berkhidmat untuk mendampingi umat.

PCNU kabupaten Banyumas, termasuk PCNU besar di Jawa Tengah. Memiliki 27 MWC, 368 ranting, lebih dari 400 lembaga pendidikan dari semua jenjang dan jenis, memiliki perguruan tinggi, tiga klinik kesehatan, UMKM dan memiliki usaha perhutanan sosial. Selain itu memiliki potensi sumber dana dan sumber daya manusia yang relatif bagus.

Agenda harlah ke-102 NU berlangsung di auditorium Graha Widyatama Profesor Rubijanto Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) itu dihadiri ribuan nahdliyyin.

Mereka terdiri dari utusan muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, ippnu, Ansor, Banser, MWCNU, ranting dan badan otonom (Banom ) NU serta lembaga lainnya. Pada acara tersebut PCNU juga memberikan berbagai penghargaan dan sejumlah sepeda motor kepada para pemenang berbagi lomba dan prestasi. (hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *