Batik Motif Metal Pasangan Muda Blora Tembus Pasar Internasional

BLORA[BahteraJateng] – Membeli batik itu bukan sekedar membeli kain, tetapi menghargai sebuah seni. Hal tersebut disampaikan pasangan muda Angga dan Anis pengrajin batik asal Desa Cabak, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora.

Angga yang memulai belajar membatik tahun 2011, dan memberanikan diri berdikari di tahun 2015, mencoba membatik motif yang sesuai dengan hobinya pada musik-musik metal.

“Mulai tahun 2015, saya mencoba membatik dengan motif-motif musik metal, ini karena saya tergabung dalam sebuah komunitas musik metal di Blora. Dan Alhamdulillah, pesanan datang dari komunitas Bandung dan Surabaya,” kata Angga pada bahterajateng pada Sabtu (4/10).

Angga menceritakan perjalanan awal membatik yang sekedar ingin menyalurkan hobinya pada musik cadas dan menuangkannya dalam seni batik.

“Awalnya karena perbedaan (pandangan) pasar, saya mengundurkan diri dari perusahaan batik. Tahun 2011, saya mulai membatik tulis motif tengkorak dan saya pakai, teman-teman komunitas mulai memesan. Dan tahun 2015 baru berani buat untuk dijual,” ungkapnya.

Angga menjelas lamanya waktu proses membatik untuk siap sampai ke pembeli.

“Batik tulis untuk per 10 buah, dikerjakan selama dua minggu, kalau batik cap, per 10 buah selama seminggu, tapi bisa molor kalau cuaca kurang mendukung,” imbuhnya.

Ketika disinggung penghasilan pengrajin batik dengan motif khusus komunitas, Angga menjelaskan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Seiring berjalannya waktu, batik tulis mulai ada pesanan-pesanan lain, motif keindahan, wayang, dan bahkan mendapat pesanan dari Singapura.

“Tahun 2023 kemarin, pesanan dari Singapura minta saya sendiri yang antar kesana, biaya akomodasi semuanya dari sana,” tuturnya.

Disaat pesanan sedang sepi, mereka juga membuka kelas membatik untuk anak-anak dirumahnya.(day)