Musyaffa
Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Musyaffa.(Foto Ist)
|

Musyaffa: Tayangan Trans7 Tentang Pesantren Merugikan Dunia Pendidikan Keagamaan

SEMARANG[BahteraJateng] – Anggota DPRD Jawa Tengah, Musyaffa, menyoroti tayangan program Xpose Trans7 tentang pesantren yang dinilai mendiskreditkan kalangan pesantren dan kiai.

Tayangan tersebut memicu reaksi keras dari para kiai, santri, serta seruan boikot di berbagai platform media sosial.


Musyaffa menilai pemberitaan yang tidak proporsional dapat menimbulkan persepsi keliru di masyarakat dan merugikan lembaga pesantren secara luas.

“Kami meminta kepada media-media nasional yang melakukan framing negatif terhadap pesantren untuk berhenti dan melakukan evaluasi diri. Jangan karena satu-dua oknum, seluruh pesantren digeneralisasi buruk. Itu tidak adil dan sangat merugikan dunia pendidikan keagamaan,” ujarnya kepada awak media pada Selasa (14/10).

Pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah Tegalgandu, Brebes, itu menegaskan pesantren selama ini menjadi pilar penting dalam pembentukan moral dan spiritual bangsa.

“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi pusat pembentukan karakter bangsa. Dari pesantren lahir nilai kejujuran, kedisiplinan, dan semangat kebangsaan,” tuturnya.

Musyaffa menekankan, negara tidak boleh ragu memperkuat eksistensi pesantren baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusianya.

Politikus dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, menekankan dukungan negara terhadap pesantren merupakan investasi jangka panjang untuk membangun peradaban bangsa yang berakhlakul karimah.

“Dengan kontribusi besar pesantren bagi bangsa, pemerintah perlu terus memperkuatnya, baik sarana-prasarana maupun peningkatan kapasitas pengasuh dan santri. Pesantren harus menjadi benteng moral bangsa,” tegas anggota DPRD Jateng dari Dapil Tegal, Kota Tegal, dan Brebes ini.

Ia berharap media lebih objektif dalam memberitakan dunia pesantren. “Pesantren telah menjaga keimanan dan karakter generasi bangsa. Jangan biarkan kontribusi mereka ternodai oleh pemberitaan yang keliru,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *