Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menerima kunjungan resmi Yang di-Pertua Negeri Melaka, Tun Seri Setia Dr. Mohd Ali Rustam, ke kantor Gubernur di Semarang, Jumat (20/6).(Dok Humas)
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menerima kunjungan resmi Yang di-Pertua Negeri Melaka, Tun Seri Setia Dr. Mohd Ali Rustam, ke kantor Gubernur di Semarang, Jumat (20/6).(Dok Humas)
|

Pemprov Jateng dan Melaka Sepakat Jalin Sister Province, Siap Kembangkan Kerja Sama Multisektor

SEMARANG[BahteraJateng] – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Negeri Melaka, Malaysia, sepakat menjalin kerja sama sebagai sister province untuk memperkuat hubungan bilateral dan membuka peluang kolaborasi di berbagai sektor.

Hal itu terungkap dalam kunjungan resmi Yang di-Pertua Negeri Melaka, Tun Seri Setia Dr. Mohd Ali Rustam, ke kantor Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Semarang pada Jumat (20/6).

Gubernur Luthfi menyatakan, komunikasi antara kedua wilayah telah dilakukan beberapa kali dan akan dilanjutkan dengan kolaborasi antardinas, khususnya dalam bidang pendidikan, investasi, pariwisata, dan kesehatan.

“Ini menjadi langkah awal penguatan hubungan strategis antarwilayah,” ujarnya.

Kunjungan tersebut turut diikuti kepala dinas dari Melaka yang membidangi sektor-sektor potensial. Luthfi juga menyinggung akan dibukanya rute penerbangan langsung Semarang–Kuala Lumpur pada September 2025.

Penerbangan perdana itu akan dimanfaatkan Pemprov Jateng untuk mengirim delegasi pengusaha, Kadin, Hipmi, dan kepala daerah guna menjajaki kerja sama lebih lanjut.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menerima kunjungan resmi Yang di-Pertua Negeri Melaka, Tun Seri Setia Dr. Mohd Ali Rustam, ke kantor Gubernur di Semarang, Jumat (20/6).(Dok Humas)
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menerima kunjungan resmi Yang di-Pertua Negeri Melaka, Tun Seri Setia Dr. Mohd Ali Rustam, ke kantor Gubernur di Semarang, Jumat (20/6).(Dok Humas)

Tun Mohd Ali Rustam menyambut baik komitmen kerja sama tersebut. Ia menegaskan kunjungannya membawa misi silaturahmi dan penguatan jejaring Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), yang beranggotakan 23 negara.

Rustam juga menyoroti potensi kerja sama bidang kesehatan, mengingat Melaka menjadi salah satu destinasi layanan medis warga Indonesia.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Sujarwanto, menambahkan bahwa sejumlah tawaran kerja sama langsung ditindaklanjuti, termasuk pertukaran komoditas seperti produk pertanian, garmen, dan kayu.

“Kami ingin saling melengkapi keunggulan masing-masing,” tandasnya.(sun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *