Gubernur Jateng dan Tanoto Foundation Pacu Akselerasi Inovasi Pendidikan dan Stunting
SEMARANG [BahteraJateng]- Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menggandeng Tanoto Foundation guna mempercepat pelaksanaan program di bidang pendidikan dan kesehatan, khususnya penanganan stunting dan peningkatan mutu pendidikan vokasi.
“Tanoto Foundation ini sudah lama bekerja sama, sejak saya masih menjadi Kapolda. Mereka telah membangun fasilitas kesehatan dan mendukung peningkatan pendidikan,” ujar Luthfi usai menerima perwakilan Tanoto Foundation di kantornya, Senin (14/4).

Ia menilai kolaborasi yang telah berlangsung sejak 2018 perlu diperluas. Saat ini, kemiskinan di Jawa Tengah masih berada di angka 9,58 persen, dan butuh kerja kolektif untuk menurunkannya. Salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan menurunkan angka stunting.
Di bidang pendidikan, Luthfi menekankan pentingnya mencetak lulusan yang siap kerja. Program pendidikan vokasi dan penguatan Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi fokus utama, dengan pelatihan yang disesuaikan kebutuhan industri.
“Selama ini baru lima kabupaten yang dijangkau. Saya minta program ini diperluas ke 35 kabupaten/kota agar dapat dilaksanakan secara simultan bersama kepala daerah,” ujarnya.
Senior Advisor Tanoto Foundation, Ari Gudadi, menyebut selama 2018–2022 program PINTAR telah menjangkau lima daerah di Jateng dengan dampak ke lebih dari 57.000 siswa dan 27.000 tenaga pendidik.
Selain itu, sejak 2022 Tanoto Foundation juga ikut mengintervensi program percepatan penurunan stunting di empat kabupaten/kota, termasuk Brebes, Tegal, Banyumas, dan Semarang.
Prevalensi stunting di Jateng masih cukup tinggi, sekitar 20,7 persen, bahkan 14 daerah masih berada di atas rata-rata provinsi. Ari menyebut perlunya percepatan, regulasi, dan harmonisasi program dari provinsi hingga daerah.
“Kolaborasi dan penyelarasan program dengan visi misi gubernur sangat dibutuhkan agar praktik baik ini bisa diperluas dan berdampak nyata,” tutupnya.

