Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mengunjungi Perumahan Dahlia Meteseh Kecamatan Tembalang mengalami limpasan air pasca hujan deras mengguyur pada Rabu (11/12) lalu
|

DPRD Kota Semarang Apresiasi Penanganan Banjir di Era Mbak Ita

SEMARANG[BahteraJateng] – Pemerintahan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau Mbak Ita, kembali mendapat apresiasi. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang memuji keberhasilan penanganan banjir dan rob selama periode 2021-2024.

Wakil Ketua DPRD, Suharsono, menyatakan bahwa hasil nyata dalam pengelolaan banjir dan rob selama kepemimpinan Mbak Ita sangat positif.

“Genangan air jauh berkurang dibandingkan sebelumnya, terutama berkat alokasi anggaran besar untuk DPU dan Disperkim,” ujar Suharsono, Jumat (3/1).

Program infrastruktur seperti normalisasi sungai besar, termasuk Banjir Kanal Barat, dan pembenahan drainase telah memberikan dampak signifikan. Meski demikian, DPRD mencatat tantangan di wilayah Semarang atas, seperti Kecamatan Tembalang, terutama di Kelurahan Rowosari yang dikenal sebagai daerah resapan air, namun kini menghadapi banjir meluas.

Suharsono berharap perhatian lebih diberikan ke wilayah hulu. Di sisi lain, daerah hilir seperti Mangkang, Tlogosari Kulon, dan Muktiharjo Kidul masih membutuhkan penanganan intensif. Normalisasi Kali Plumbon, Kali Tenggang, dan Kali Sringin menjadi prioritas mendesak untuk memastikan genangan air tidak bertahan lama.

DPRD juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan tanggul laut Demak-Semarang dan waduk seluas 100 hektar di wilayah Genuk. Proyek-proyek ini dipandang sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir di wilayah timur Semarang.

Penanganan banjir di era Mbak Ita menjadi salah satu warisan positif yang harus diteruskan pemerintahan mendatang. Tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, DPRD menilai pendekatan terpadu, termasuk pengelolaan kawasan hulu dan hilir serta partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan, menjadi kunci keberlanjutan.

“Langkah-langkah yang telah dirintis selama periode 2021-2024 harus menjadi pondasi kokoh untuk menjadikan Kota Semarang bebas banjir dan lebih ramah lingkungan,” imbuh Suharsono.

Dengan fokus pada proyek strategis dan pendekatan terintegrasi, Kota Semarang diharapkan menjadi model kota berkelanjutan di masa depan.(sun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *