Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (3/6).(Dok Humas)
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (3/6).(Dok Humas)
|

Gubernur Luthfi Tinjau KIK, Pastikan Ketersediaan Lapangan Kerja

SEMARANG[BahteraJateng] — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK) pada Selasa (3/6). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan mendorong pertumbuhan investasi di daerah tersebut.

KIK yang berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menarik investasi sebesar Rp151 triliun dari 129 perusahaan asal 11 negara. Dari jumlah tersebut, 49 perusahaan telah beroperasi, dan 25 sedang dalam tahap konstruksi.


Saat ini, KIK membutuhkan sekitar 37 ribu tenaga kerja, dan diproyeksikan akan meningkat hingga 63 ribu seiring bertambahnya jumlah perusahaan yang beroperasi.

Dalam kunjungannya, Gubernur Luthfi meninjau dua perusahaan yang sudah beroperasi, yaitu PT Polygroup Manufactur Indonesia dan PT Matahari Tire Indonesia (MTI).

PT Polygroup yang bergerak di bidang produksi mainan plastik dan pohon natal memiliki 7.000 pekerja, dengan kebutuhan tenaga kerja tahun 2024 sebanyak 8.500 orang.

Sementara itu, PT MTI, perusahaan ban asal Tiongkok, memiliki 1.800 tenaga kerja dan menargetkan penambahan menjadi 3.000 orang pada 2025.

“Di KIK ini, sekitar 60 persen perusahaan sudah beroperasi,” ujar Luthfi.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (3/6).(Dok Humas)
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (3/6).(Dok Humas)

Secara keseluruhan, serapan tenaga kerja di Jawa Tengah pada Triwulan I 2025 mencapai 97.550 orang, tertinggi secara nasional. Sektor industri barang dari kulit dan alas kaki menyumbang jumlah terbesar dengan 36.754 tenaga kerja.

Kondisi ini turut menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 4,33 persen pada Februari 2025, turun dari 4,39 persen pada Februari 2024.

Luthfi menambahkan, Jawa Tengah diarahkan sebagai lumbung pangan dan industri nasional. Untuk mendukung hal itu, Pemprov Jateng memperkuat link and match antara industri dan lembaga pendidikan vokasi serta menyediakan fasilitas pendukung kesejahteraan pekerja seperti perumahan, daycare, koperasi, dan transportasi.

“Kita butuh investasi luar dan dalam negeri. Maka semua kemudahan harus disiapkan,” pungkasnya.(sun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *