Pencarian Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut di Sungai Jolinggo Berlanjut, Dua Lagi Ditemukan Meninggal
KENDAL[BahteraJateng] – Pencarian terhadap mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang hanyut saat bermain air di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Selasa (4/11/2025), masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Hingga Rabu (5/11), dua korban tambahan yakni Bima Pranawira dan Muhammad Jibril Asyarofi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 13.45 WIB. Berdasarkan keterangan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang, Budiono, keenam mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas tersebut semula bermain air di sungai berbatu.
Namun, sekitar pukul 14.00 WIB tiba-tiba datang arus deras dari arah selatan yang langsung menerjang mereka.
“Diduga mereka tidak menyadari bahwa di daerah selatan sedang turun hujan deras, sementara lokasi mereka bermain masih mendung,” jelas Budiono.
Warga yang melihat kejadian tersebut segera berupaya menolong dan menghubungi tim SAR. Hingga saat ini, dari enam korban yang hanyut, lima orang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.
Adapun identitas korban yang ditemukan meninggal dunia yaitu:
1. Riska Amalia
2. Syifa Nadilah
3. Muhammad Labib Riski
4. Bima Pranawira
5. Muhammad Jibril Asyarofi
Sementara satu korban yang masih dalam pencarian adalah Nabila Yulian Desi.
“Semoga tim diberi kemudahan untuk segera menemukan korban yang masih hilang,” pungkas Budiono.
UIN Walisongo Berduka
Sementara itu, dengan penuh duka dan keikhlasan, UIN Walisongo menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya dua mahasiswa terbaik yang sedang menjalankan pengabdian melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Mukhsin Jamil, hadir langsung di Kendal untuk mendampingi keluarga korban dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Ia menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini.
“Kami sangat berduka atas berpulangnya dua mahasiswa UIN Walisongo yang sedang berjuang dalam pengabdian. Mereka telah memberi teladan tentang arti dedikasi dan kepedulian sosial. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah mereka dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Prof. Mukhsin dengan suara bergetar.
Dalam suasana duka, UIN Walisongo tetap memberikan pendampingan intensif kepada keluarga korban dan mahasiswa lainnya. Tim dari LP2M, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta Pusat Layanan Konseling dan Spiritual UIN Walisongo diterjunkan untuk mendampingi proses identifikasi, pemulangan jenazah, serta memberikan dukungan psikologis bagi rekan-rekan sekelompok korban.
“Kami ingin memastikan keluarga dan mahasiswa tidak sendiri dalam menghadapi duka ini. UIN Walisongo akan terus membersamai, memberi dukungan moral dan spiritual,” imbuh Prof. Mukhsin.
Siang ini, UIN Walisongo akan menggelar sholat ghaib setelah jamaah sholat dhuhur serta doa bersama di Masjid Kampus 1,2, 3 dan doa sebelum perkuliahan sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para mahasiswa yang berpulang, sekaligus harapan agar satu mahasiswa lainnya segera ditemukan.

