Pengrajin Blora Olah Akar Pohon Jati Menjadi Barang Ekspor ke Eropa dan Amerika
BLORA[BahteraJateng] – Kunci utama ekspor barang olahan akar kayu jati adalah kebersihan produk, bebas dari jamur serta serangga.
Hal tersebut disampaikan Agung Prasetyo pemilik Surya Jati di workshopnya Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora pada Senin (29/9).
Ragam produk berbahan baku akar pohon jati yang dihasilkan perusahaannya, mampu menembus pasar Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat.
“Pasar olahan akar jati yang kami produksi, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat, dan bahkan ada satu kontrak dengan buyer asal Florida, terkait item dan harga. Kontrak tersebut mulai tahun 2019 dan berakhir tahun 2030,” kata Agung kepada bahterajateng.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan produk olahan akar jati perusahaannya yang diminati konsumen Eropa dan Amerika.
“Barang yang kita buat saat ini recycle, mengolah limbah, kalau saya menyebutnya mengolah bahan rencek (kayu bakar, red.), menjadi barang yang sesuai permintaan buyer. Semua model dan desain, sembilan puluh persen dari buyer, kita membuatnya menggunakan bahan baku dari rencek dan akar kayu jati,” jelas Agung.
“Permintaan buyer, ada yang bebas paku, tapi yang paling utama, dan semua buyer meminta bebas jamur, bebas serangga terutama rayap, dan bersih dari tanah yang menempel. Dan per Agustus kemarin, semua produk olahan akar kayu jati, harus masuk karantina antara 7-10 hari,” lanjut Agung.
Perusahaan yang berdiri lebih dari 10 tahun ini, memiliki 36 orang karyawan tetap dengan omzet perbulan rata-rata 800 juta, menerapkan sistem kekeluargaan.
“Tenaga kerja tetap 36 orang, dan kami menerapkan kekeluargaan disini. Bahkan ada beberapa orang tenaga yang masih bertahan sejak usaha produksi ini berdiri. Amanah dari bapak (Orangtuanya, red.), perlakukan karyawan dengan baik, samakan makanan yang kamu makan dengan mereka saat makan siang. Jadi tiap hari tenaga didapur masak makan siang untuk kami semua,” kata Agung
Ia menyampaikan pesan orang tuanya, bahwa pada prinsipnya apa yang dikerjakan, belum tentu kita mampu mengerjakannya sendirian.
“Perusahaan ini berjalan karena mereka-mereka semua. Kira-kira begitu yang disampaikan beliau pada saya. Dan amanah itu akan saya jaga selamanya,” pungkas Agung.(day)