Dewan Soroti Rencana Pemkot Semarang Hadirkan Tenaga Ahli di Tiap OPD
SEMARANG[BahteraJateng] – DPRD Kota Semarang menyoroti rencana Pemerintah Kota Semarang (Pemkot Semarang) menghadirkan tenaga ahli di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal itu disampaikan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Semarang, Herlambang Prabowo. Menurutnya kebijakan tersebut perlu dikaji ulang agar tidak membebani keuangan daerah.

Politikus Partai Gerindra tersebut mempertanyakan dasar serta urgensi rencana tersebut. Ia mengaku heran karena wacana pengadaan tenaga ahli itu belum pernah dibahas dalam forum Banggar.
“Seperti kita ketahui, pemerintah pusat menerapkan efisiensi, supaya belanja tepat sasaran. Persoalannya, seberapa jauh PAD kita digunakan untuk kesejahteraan masyarakat atau hal-hal yang benar-benar bermanfaat? Itu yang harus dikaji,” ujarnya kepada BahteraJateng pada Rabu (29/10).
Herlambang mengatakan, dirinya baru mengetahui adanya rencana perekrutan tenaga ahli setelah mendengarkan paparan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.
Ia menilai, rencana tersebut belum mendapat pembahasan formal di DPRD sehingga perlu diklarifikasi oleh pemerintah kota.
“Saya kaget ketika di pemaparan dinas muncul adanya tenaga ahli. Padahal di Banggar belum pernah dibahas. Ini jadi pertanyaan besar. Kalau kemampuan keuangan OPD tidak kuat, mestinya jangan terburu-buru,” katanya.
Herlambang juga menilai, pengadaan tenaga ahli bisa menimbulkan polemik jika klasifikasinya tidak dijelaskan secara terbuka. Ia mengingatkan agar kebijakan itu tidak terkesan bernuansa politis dan tetap berpegang pada prinsip efisiensi anggaran.
“Kita tidak menolak keberadaan tenaga ahli, tapi klasifikasinya harus jelas. Jangan sampai malah jadi ajang balas budi politik. Kalau itu terjadi, bisa jadi tontonan memalukan bagi masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemkot semestinya lebih fokus pada program yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan warga, terutama di tengah persoalan banjir, longsor, dan kesenjangan sosial yang masih dihadapi masyarakat.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menegaskan bahwa kehadiran tenaga ahli justru untuk memperkuat kinerja Pemkot dan mempercepat pencapaian visi-misi pembangunan daerah.
Menurutnya, setiap OPD memiliki beban kerja dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga diperlukan tenaga ahli yang mampu memberikan masukan strategis sesuai bidangnya.
“Tenaga ahli ini diharapkan bisa memberi masukan kepada OPD sekaligus membantu saya dan Pak Iswar dalam sinkronisasi program,” ujarnya.
Agustina menjelaskan, tenaga ahli akan direkrut sesuai kebutuhan dengan kualifikasi minimal sarjana (S1) dan honorarium yang disesuaikan kemampuan keuangan daerah.
Ia memastikan anggaran untuk program tersebut tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan prioritas pembangunan.

