Reservoir Siranda Semarang
Reservoir Siranda Semarang.(Foto Ist)
| |

Penemuan Mayat di Reservoir Siranda, PDAM: Cadangan Air Tidak untuk Didistribusikan

SEMARANG[BahteraJateng] – Warga diminta tidak khawatir terkait penemuan mayat di Reservoir Siranda pada Sabtu (16/8) siang. PDAM Tirta Moedal Semarang memastikan distribusi air ke pelanggan tidak menggunakan air dari reservoir tersebut.

Humas PDAM Tirta Moedal, Charisma Mayang Sari, menjelaskan bahwa Reservoir Siranda hanya berfungsi sebagai cadangan. Distribusi air ke pelanggan di wilayah Gajahmungkur dan pusat kota tetap mengandalkan pasokan dari Tirta Gajahmungkur (TGM).


“Aliran untuk pelanggan di perkotaan berasal dari TGM. Air di reservoir tidak digunakan, jadi aman,” jelas Mayang pada Minggu (17/8).

Ia menambahkan, selama dua pekan terakhir aliran dari TGM berjalan lancar sehingga reservoir tidak difungsikan. Meski begitu, setelah penemuan mayat, pihak PDAM langsung menguras dan membersihkan reservoir.

“Langsung dikuras dan dibersihkan setelah temuan mayat kemarin,” tegasnya.

Mayang menuturkan, kawasan reservoir merupakan area terlarang untuk umum. Selain sebagai cadangan, bangunan ini juga memiliki nilai sejarah bagi Kota Semarang.

“Itu bangunan bersejarah. Dulu saat Pertempuran Lima Hari, dokter Kariadi sempat mengecek air di sana, jadi kami tetap merawatnya meski jarang digunakan,” ungkapnya.

Direktur Utama PDAM Tirta Moedal, Yudi Indardo, menegaskan pihaknya segera melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Kami kuras total air di reservoir Siranda, lalu diberi treatment khusus dan disinfektan sebelum nanti bisa dimanfaatkan kembali,” ujarnya.

Yudi menyebut reservoir termasuk objek vital sehingga area tersebut seharusnya steril. Ia menganggap peristiwa ini sebagai musibah yang tidak terduga.

“Namanya musibah, padahal pagar terkunci. Ini objek vital, jadi seharusnya tidak ada orang yang bisa masuk,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *