BNPT Gandeng UIN Walisongo Cegah Ancaman Radikalisme dan Terorisme
SEMARANG[BahteraJateng] – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang untuk memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme, termasuk di dunia siber.
Kepala BNPT Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono, mengajak civitas akademika UIN Walisongo untuk bersama-sama menjaga Indonesia dari ancaman radikalisme dan terorisme. Menurutnya, ancaman tersebut nyata dan dapat berkembang melalui berbagai saluran, termasuk media sosial.

“Saya mengajak masyarakat kampus, termasuk mahasiswa UIN Walisongo Semarang, untuk menjaga Indonesia dari ancaman radikalisme dan terorisme,” ujar Eddy Hartono dalam kegiatan Penguatan Kampus Kebangsaan “Jaga Kampus Kita” di Ruang Teaterikal Rektorat UIN Walisongo Semarang pada Kamis (23/10).
Eddy menjelaskan, Indonesia telah memiliki landasan hukum yang kuat dalam penanggulangan terorisme melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008.
Dalam regulasi tersebut, terorisme didefinisikan sebagai tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan ketakutan luas, korban massal, atau kerusakan terhadap objek vital dengan motif ideologis, politik, atau gangguan keamanan.
Ia menambahkan, pencegahan radikalisme dapat dilakukan melalui pelibatan mahasiswa dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu bentuk kerja sama BNPT dengan perguruan tinggi adalah pengembangan Program Desa Siaga.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Prof. Nizar menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga kampus dari paham radikal.
“Siap ya untuk jaga UIN dari radikalisme?” serunya di hadapan mahasiswa.
Menurutnya, terorisme muncul dari cara pandang yang keliru terhadap ajaran agama dan kemanusiaan. “Kalau cara pandangnya moderat, maka perilakunya juga moderat. Tapi kalau tidak menghargai perbedaan, cenderung akan bersikap radikal,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mitra Deradikalisasi BNPT Firman Arifianto membagikan kisahnya sebagai mantan anggota jaringan radikal.
“Saya dulu bergabung dengan jaringan JI dan sempat berangkat ke Suriah. Saya tidak ingin mahasiswa UIN Walisongo seperti saya. Cukup saya saja,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, Direktur Pencegahan BNPT Prof. Irfan Idris, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Harianto.
Serta para pimpinan UIN Walisongo, di antaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni A. Hasan Asy’ari Ulama’i, dan Dekan Fakultas Kedokteran Sugeng Ibrahim.(day)

