Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendatangi warga terdampak banjir berkepanjangan, Minggu (9/2). Dok Pemkot
| |

Wali Kota Semarang Respon Keluhan Warga Terboyo Wetan dan Trimulyo

SEMARANG [BahteraJateng]- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu merespon keluhan warga terdampak banjir berkepanjangan di Kelurahan Terboyo Wetan dan Trimulyo sejak 29 Januari 2025.

Pemerintah Kota Semarang telah melakukan beberapa langkah konkret untuk mengatasi genangan yang terjadi,” kata Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Minggu (9/2).


Dia mengatakan, percepatan perbaikan pompa di rumah pompa Seringin dan Tenggang agar dapat bekerja dengan kapasitas penuh. Selain itu, monitoring intensif terhadap pompa agar tidak mengalami kelelahan operasional juga terus dilakukan.

Hingga saat ini, beberapa titik masih mengalami genangan dengan ketinggian menghambat aktivitas warga.

Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan warga, beberapa faktor utama menyebabkan genangan sulit surut di wilayah Terboyo Wetan dan Trimulyo. Diantaranya kendala teknis pada rumah pompa. Rumah pompa Sringin dan Tenggang mengalami gangguan teknis sehingga tidak dapat beroperasi secara maksimal. Pompa bekerja terus-menerus akibat curah hujan tinggi mengalami kelelahan operasional.

Kemudian, drainase kawasan industri tidak memadai. Banyak pabrik di sekitar Terboyo tidak memiliki sistem drainase sesuai kapasitas. Saluran air di sekitar industri tidak terpelihara dengan baik, menyebabkan penyumbatan dan memperparah genangan.

Faktor ke tiga karena curah hujan tinggi dan dampak hidrologis meningkatkan volume air harus dipompa keluar.

Faktor lainnya adalah tingginya sedimentasi di sungai. Beberapa aliran air terhambat akibat sedimentasi menumpuk. Air tidak dapat mengalir lancar ke laut akibat tersumbatnya saluran utama.

Dia menegaskan, memperketat regulasi drainase kawasan industri pemilik pabrik diwajibkan membangun sistem drainase sesuai standar.

“Pengawasan terhadap bangunan industri yang tidak memiliki saluran pembuangan memadai akan diperketat,” lanjutnya.

Pengerukan sungai dan pembersihan sedimentasi juga rutin dilakukan untuk memperlancar aliran air. Dirinya menambahkan jika inspeksi terhadap jalur drainase utama dilakukan untuk memastikan tidak ada penyumbatan.

“Termasuk yang tidak kalah penting adalah mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air,” tegasnya.

Langkah-langkah ini, menurut wali kota bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk menanggulangi banjir secara sistematis.

“Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak industri, diharapkan masalah banjir di Terboyo Wetan dan Trimulyo dapat ditangani,” pungkas Mbak Ita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *