FEB Unwahas dan Universiti Malaya Gelar Joint Seminar dan Benchmarking Kurikulum
KUALA LUMPUR [BahteraJateng] – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) sukses menggelar Joint Seminar dan Benchmarking Kurikulum bersama Universiti Malaya pada Selasa, 14 Januari 2025.
Acara ini dihadiri oleh pimpinan FEB, kepala program studi Manajemen S1 dan S2, serta pimpinan Fakultas Agama Islam (FAI) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Dari Universiti Malaya, turut hadir Dr. Syarifah, Head of Department Political Science, Public Administration, and Development Studies.
Seminar Akademik Mahasiswa
Kegiatan ini diawali dengan Joint Seminar yang diikuti mahasiswa magister (S2) dan doktoral (S3) dari kedua universitas. Seminar dibagi ke dalam beberapa sesi yang memungkinkan mahasiswa mempresentasikan penelitian terbaru mereka dan bertukar ide dengan para akademisi. Topik yang dibahas mencakup isu-isu global dalam manajemen, politik, administrasi publik, dan pembangunan berkelanjutan.
Diskusi interaktif ini memberikan wawasan baru kepada mahasiswa tentang penerapan teori dalam konteks internasional.
Seorang mahasiswa S2 Unwahas menyatakan, “Kami belajar bagaimana teori dan praktik manajemen dapat diterapkan di berbagai konteks global.”
Benchmarking Kurikulum
Sesi benchmarking kurikulum dihadiri oleh pimpinan fakultas dari kedua institusi. Dipimpin Dr. Syarifah, diskusi berfokus pada praktik terbaik dalam pengelolaan kurikulum internasional.
Poin penting mencakup adaptasi kurikulum dengan kebutuhan lokal dan global, tantangan era digitalisasi, serta upaya meningkatkan daya saing pendidikan.
Dr. Hasan, Pimpinan FEB Unwahas, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi tantangan global. “Kolaborasi ini bukan hanya soal berbagi pengetahuan, tetapi juga membangun koneksi yang lebih erat di Asia Tenggara.”
Hasil dan Tindak Lanjut
Acara ini menghasilkan sejumlah kesepakatan, yaitu rekomendasi pengembangan kurikulum, peluang pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi penelitian bersama dan penguatan jejaring akademik.
Sebagai tindak lanjut, kedua universitas akan menyusun Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen, penyelenggaraan seminar internasional, dan kolaborasi penelitian.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa dan dosen. Seorang mahasiswa S3 Universiti Malaya mengungkapkan, “Seminar ini sangat inspiratif. Saya memperoleh wawasan baru tentang penelitian lintas budaya.”
Dengan keberhasilan ini, FEB Universitas Wahid Hasyim dan Universiti Malaya optimis membangun kerja sama berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara.(sun)