Mesa Padel Semarang
Atlit cabor Padel terus mengasah kemampuan di lapangan Mesa Padel Semarang, Sabtu (13/9).(BahteraJateng)

Padel Jateng Gaspol, Target 20 Cabang dan 80 Lapangan Akhir Tahun

SEMARANG[BahteraJateng] – Cabang olahraga padel di Jawa Tengah terus menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga September 2025, sudah ada 12 pengurus cabang yang terbentuk, mencakup Kota Semarang, wilayah Semarang Raya, dan Solo Raya.

Ketua Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) Jateng, Arganto Cahyo Wibowo, menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 20 cabang pada akhir tahun.

“Untuk bisa terdaftar di KONI minimal harus ada 18 cabang. Kami jaga di angka 20 supaya lebih aman jika ada perubahan regulasi,” kata Arganto, saat ditemui BahteraJateng di lapangan Mesa Padel pada Sabtu (13/9).

Selain pembentukan kepengurusan, pembangunan lapangan padel juga dikebut. Saat ini sudah ada 44 lapangan di Jateng, dan ditargetkan mencapai 80 unit pada akhir tahun.

Dengan infrastruktur tersebut, diharapkan muncul bibit atlet baru dari berbagai kota dan kabupaten, tidak hanya terpusat di Semarang dan Solo.

Untuk mendukung pembinaan, Padel Jateng merencanakan turnamen pada November mendatang. Kompetisi ini akan menghadirkan berbagai kategori, mulai dari bronze untuk pemula, silver untuk pemain menengah, hingga gold untuk level mendekati atlet.

“Kami tidak hanya fokus pada atlet, tapi juga ingin memberi ruang bagi hobi dan komunitas,” ujarnya.

Arganto menyebut, saat ini Padel Jateng memiliki sekitar 35 anggota pengurus. Pembinaan atlet usia muda juga dipersiapkan, termasuk melalui kelompok umur (KU) 12, 14, 16, hingga 18 tahun. Beberapa atlet Jateng bahkan sudah tampil di sirkuit nasional, dengan usia termuda 16 tahun.

Ia mengakui, Jawa Tengah masih tertinggal dari Jakarta dan Bali yang lebih dulu mengembangkan padel dan memiliki jam terbang internasional. Namun, pihaknya optimistis dengan percepatan infrastruktur, pembinaan, serta dukungan komunitas, Jateng bisa mengejar ketertinggalan.

“Padel ini olahraga fun dan mudah dimainkan. Dengan komunitas, biaya sewa lapangan bisa lebih terjangkau sehingga makin banyak orang yang tertarik mencoba,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *