|

Cordova, Edupartment Extravaganza di Semarang

Oleh Agus Widyanto

Bisnis property yang marak berkembang di Kota Semarang menjadikan kreativitas menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam bersaing. Di sekitar Kawasan Tembalang tempat keberadaan kampus negeri berstatus BHMN (Badan Hukum Milik Negara) yang makin berkibar, Universitas Diponegoro, pun mulai bermunculan apartemen yang menyasar pasar mahasiswa. Trend tempat tinggal baru melengkapi rumah kos dan rumah sewa bersama serta rumah susun mahasiswa yang sudah ada.

Salah satunya adalah Cordova Edupartment yang hadir di Kota Semarang sejak September 2019. Apartemen yang mengusung tagline “Smart and peace of mind” ini didedikasikan sebagai ruang untuk mendukung iklim keilmuan dan membuat ketenangan batin kepada para penghuninya. Cordova sejatinya adalah nama suatu kota di sisi Selatan Spanyol yang didirikan oleh Claudius Marcelius pada zaman Romawi Kuno. Cordova saat kejayaannya pernah menjadi perhatian dunia dalam posisinya sebagai ibukota Spanyol.

Menurut catatan, selain menjadi kota pemerintahan, pusat perdagangan, dan sentra perekonomian, Cordova juga menjadi salah satu pusat perdaban dan ilmu pengetahuan. Di Kota Cordova terdapat sekitar 70 perpustakaan yang konon masih terawat hingga kini, sehingga wajar kalau banyak tenaga ahli dan professional di bidang kedokteran, arsitektur, ahli musik ada di sini. Nama Cordova menjadi lekat dengan anak mud akita karena masuk dalam salah satu scene film “99 Cahaya di Langit Eropa” yang dibintangi Abimana Aryasetya dan Acha Septriasa. Film drama religi yang diadaptasi dari novel karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra, pernah menjadi trending topik.

Kini, Cordova ada di ibukota Jawa Tengah, Kota Semarang. Tertera dalam bangunan apartemen yang berada di Jl. Bukit Sari Raya Kelurahan Sumurboto Banyumanik Semarang. Posisinya yang menjulang di sisi selatan ruas tol Semarang-Solo, membuatnya mudah dilihat dan dijangkau. Bangunan milik PT Pilar Alam Property ini, jika dihias dengan cara yang pas, bisa menjadi salah satu ikon, bahkan bisa menjadi salah satu fasad sisi tenggara Kota Lunpia.

Yang menarik adalah kesungguhan pengelola Cordova Edupartment sebagai ruang untuk mendukung perannya menunjang proses pendidikan tinggi yang ada. Beberapa cara dilakukan seperti menyediakan ballroom, sesuatu yang jarang dilakukan pengelola apartemen karena selain memakan tempat, juga rendah kontribusinya untuk pendapatan. Kemudian co-working space, trend penyediaan ruang kerja bagi anak muda yang kreatif. Meski tahu konsekuensinya, manajemen Cordova bersikukuh menyediakannya.

Meski spacenya sudah terkurangi dengan adanya ballroom dan co-working space, fasilitas standar sebuah apartemen mulai dari gym center, kolam renang, wall climbing, masjid, ambitheater, dan mini market tetap tersedia. Widarto Surya Raharja selaku Presdir PT Pilar Alam Property melalui M. Kikin, sales manager Cordova Edupartment, mengungkapkan penghuni dan para mitranya bisa berinteraksi di fasilitas yang tersedia secara nyaman. Bahkan penghuni bisa memakainya sebagai virtual office.

Layak dicatat, meski fasilitasnya termasuk wow, bahkan bisa disebut extravaganza, sewa ballroom-nya juga bersahabat. Para mahasiswa yang ingin mengelar pertemuan, talkshow, dan diskusi hanya dibebani biaya per pack tak sampai Rp 100 ribu. Tarifnya “rembukable” alias bisa dibicarakan.

Paham bahwa kebutuhan mahasiswa bermula dari pendaftaran, belajar dan berujung pada inaugurasi atau wisuda; momentum dimana keluarga dan kerabat biasanya ikut hadir untuk mendukung dan merayakannya; Cordova memberi pelayanan khusus untuk itu. Misalnya saja untuk wisuda, dengan memperlihatkan undangan wisuda, tamu bisa mendapatkan tarif yang lebih bersahabat. Apalagi jika yang diwisuda adalah penghuni apartemen selama masa studinya, manajemen akan memberikan kemudahan-kemudahan tertentu.

Perkembangan Kota Semarang sebagai kota pendidikan rasanya tak bisa dibendung lagi. Saat ini setidaknya ada 4 perguruan tinggi negeri, yaitu Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, dan Politeknik Negeri Semarang (Polines). Di luar itu dari Kementerian Perhubungan punya lembaga pendidikan tinggi khusus seperti PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Semarang yang dulu dikenal sebagai P3B, tempat digodoknya perwira-perwira pelayaran yang tangguh; kemudian ada Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin), sebuah Lembaga pendidikan tinggi vokasi bidang kemaritiman yang dikelola Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Kementerian Kesehatan RI juga membuka lembaga pendidikan tinggi Kesehatan di Semarang, juga di seputar Banyumanik, namanya Poltekkes (Politeknik Kesehatan) Semarang. Institusi pendidikan tinggi vokasi ini tidak hanya mempersiapkan tenaga kesehatan dengan keahlian yang spesifik dengan jenjang D4 (Sarjana Terapan/STr), tapi juga jenjang pasca sarjana yang menghasilkan magister bidang keperawatan. Program studi yang dibuka pun sangat spesifik mulai dari Program Studi Kebidanan, Program Studi Keperawatan, Program Studi Imaging Diagnostik, dan Program Studi Terapis Gigi dan Mulut.

Tidak boleh dilupakan, di Kota Semarang ada Lembaga pendidikan tinggi satu-satunya di Indonesia yang menjadi kawah candradimukanya para calon pemimpin kepolisian. Namanya Akademi Kepolisian (Akpol), tempat para calon perwira polisi dipersiapkan.

Di luar itu ada banyak perguruan tinggi swasta, mulai dari Unika Soegijapranata, Unissula, Unwahas, Unimus, Udinus, Untag, Unaki, USM, Stimart, Politeknik Bumi Akpelni, Univet, dan Upgris serta beberapa lainnya. Tak boleh dilupakan ada Unpand, ini Universitas Pandanaran. Jangan keliru tulis menjadi Unpad, bisa jadi masalah.

(Agus Widyanto, wartawan senior, peminat kebudayaan dan falsafah Jawa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *