| | | |

Selalu Bersyukur & Tidak Baperan, Kiat Politik BHB Menjalani Lima Periode Menjadi Wakil Rakyat

SEMARANG[BahteraJateng] – Bambang Hariyanto Bachrudin yang sering disapa BHB, merupakan sosok cukup dikenal sebagai wakil rakyat yang sangat dicintai konstituennya. Betapa tidak? Politikus PDI Perjuangan itu sudah menjalani lima periode menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng. Pada pileg serentak 2024, kontituennya di Daerah Pemilihan (Dapil XI) masih setia menghantarkan BHB kembali menjadi Wakil Rakyat untuk keenam kalinya.

Lima periode menjadi wakil rakyat di DPRD Provinsi Jateng dan kemudian terpilih kembali untuk keenam kalinya dalam Pileg 2024, menggambarkan kemantapan BHB dalam menapaki dunia politik. Politikus yang selalu berpenampilan sederhana, humble dan lurus itu memang dikenal sangat dekat dengan konstituennya. Kepeduliannya dan perhatiannya terhadap konstituennya pun sangat tinggi. Sehingga tidak mengherankan (untuk menyebut wajar) apabila BHB selalu terpilih dalam pileg sebagai wakil rakyat.

Menurutnya, untuk selalu terpilih kembali, seorang wakil rakyat perlu mencintai rakyat yang diwakilinya secara terus menerus, pandai memetakan kebutuhan mereka secara berkelanjutan dan upayakan untuk tidak mengecewakan harapannya. Ditanya tentang resep keberhasilannya dalam enam kali pemilu menjadi wakil rayta, ternyata resepnya sederhana, tidak neko-neko dan bukan hal yang istimewa.

“Sederhana mas, ada tiga yaitu selalu bersyukur, jauhi rasa kecewa (apalagi mengecewakan kontituen/rakyat) dan jangan baperan. Itu yang konsisten saya pegang dengan kuta,” ujar BHB, mantan Ketua Komisi C dan mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng itu, di Panti Marhaen, Semarang, belum lama ini.

BHB juga menjadi Politikus yang setia kepada partainya, PDI Perjuangan itu menambahkan, sejak memutuskan untuk terjun di politik tahun 1990-an lalu, ia sudah memegang komitmen terhadap diri sendiri untuk menjauhkan rasa kecewa serta baper.

“Sebab, politik itu fluktuatif, baik di internal partai ataupun di luarnya. Kalau dalam berpolitik kita cepat baper dan sedikit-sedikit kecewa, maka tidak akan bisa bertahan. Yang juga tidak kalah penting adalah harus selalu bersyukur,” tuturnya.

Lebih lanjut BHB menuturkan, dalam setiap proses politik harus dibarengi dengan edukasi dan rekrutmen kepemimpinan. Supaya bisa menghasilkan rekrutmen kepemimpinan yang berkualitas, maka keduanya harus berjalan beriringan.

Menurutnya, edukasi politik bisa dilakukan dalam berbagai situasi serta berbagai cara. Ia mencontohkan, saat bertemu dengan konstituennya, ia lebih condong untuk menjelaskan tentang DPRD, apa saja tugas-tugas dan fungsi DPRD.

“Sehingga masyarakat memahami, perbedaan antara lembaga legislatif dan eksekutif, dimana DPRD merupakan penyambung rakyat, namun dalam hal kebijakan tidak bisa langsung melakukan eksekusi sebagaimana eksekutif,” jelasnya.

“Jadi pada masa kampanye misalnya, jika ada calon anggota legislatif yang bicara visi-misi, maka perlu dipertanyakan pemahamannya tentang fungsi dewan,” katanya.

Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan ProMega tahun 1996-1999 ini sudah duduk sebagai anggota DPRD Jawa Tengah selama lima periode dan ia selalu terpilih kembali, meskipun sempat pindah daerah pemilihan.

Bambang pertama menjadi menjadi anggota DPRD Jateng tahun 1999-2004 dari dapil Banyumas-Cilacap, pada periode berikutnya 2004 – 2009, ia kembali terpilih. Pada pemilu 2009-2014, BHB pernah dipindah menjadi caleg dari dapil VII, yang meliputi Kabupaten Purbalingga-Banjarnegara-Kebumen. Tak mau mengeluh ataupun menyerah, BHB tetap optimis melangkah di dapil barunya tersebut dan ia pun berhasil masuk kembali ke gedung dewan.

Selanjutnya, pada pemilu 2014-2019 dan 2019-2024, Bambang kembali lagi menjadi caleg dari dapil VIII (kemudian Dapil XI), Banyumas-Cilacap dan dengan mulus ia kembali menduduki kursi DPRD Jateng.

Meskipun sudah hampir 10 tahun meninggalkan dapil VII, namun komunikasi dengan masyarakat pendukungnya di kabupaten tersebut masih terjalin. Bahkan, saat Lebaran kemarin, beberapa pendukungnya dari Purbalingga dan Banjarnegara masih berkunjung ke rumah BHB di Sokaraja.

“Saya masih tergabung dalam grup bersama masyarakat dari dapil VII. Sebab, saya menempatkan hubungan saya dengan konstituen sebagai sebuah habluminannas, bukan hanya sekadar karena kepentingan politik saja. Begitu pula dengan konstituen lain di dapil VIII, komunikasi selalu terjalin dengan baik, sebab saya memang wakil mereka,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *