Serba-Serbi Menulis dengan Bantuan AI

Oleh Nia Samsihono

Chat GPT (Generative Pre-training Transformer) adalah kecerdasan buatan yang cara kerjanya memakai format percakapan. Teknis sederhananya adalah seperti kita bertanya dengan guru di kelas, tetapi di Chat GPT kamu bertanya kepada AI dan secara otomatis memperoleh jawaban dalam waktu singkat. Apa saja Fungsi Chat GPT? Chat GPT dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti membuat teks orisinal, menerjemahkan bahasa, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang rumit. Kemampuan tersebut sangat membantu pekerjaan penggunanya. Kekurangan yang selanjutnya dari Chat GPT adalah dari segi akurasi jawaban. Robot ini terlatih memahami banyak hal yang bersumber dari data internet. Maka dari itu, kemungkinan informasi yang didapat tidak akurat bisa saja terjadi.

Menulis dengan bantuan AI, terutama melalui model bahasa seperti GPT, telah menjadi topik perdebatan yang menarik di kalangan penulis. Di satu sisi, AI dianggap sebagai alat yang bisa mempercepat proses penulisan, tetapi di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa penggunaannya dapat menghilangkan imajinasi dan kreativitas penulis. Mari kita bahas beberapa sudut pandang mengenai hal ini.

Penggunaan AI Sebagai Alat Penunjang

Penting untuk memahami bahwa AI adalah alat yang dirancang untuk membantu, bukan menggantikan manusia. Ketika seorang penulis menggunakan AI, mereka masih memiliki kontrol penuh atas hasil akhirnya. AI dapat memberikan saran, ide, atau bahkan menulis draft kasar, tetapi penulis tetap bertanggung jawab untuk mengarahkan narasi, memilih gaya, dan memastikan bahwa keunikan atau ciri penulis masih terlihat. Dalam konteks ini, AI dapat dianggap sebagai alat yang memperluas kreativitas penulis. Dengan bantuan AI, penulis bisa mengatasi hambatan seperti “writer’s block” atau kekurangan ide. AI bisa menghasilkan ide-ide baru atau sudut pandang berbeda yang mungkin tidak terpikirkan oleh penulis sebelumnya. Ini justru dapat memperkaya proses kreatif, bukan menghilangkannya.

Kekhawatiran Tentang Ketergantungan Pada AI

Ada kekhawatiran bahwa terlalu mengandalkan AI dapat menyebabkan penurunan dalam kemampuan berpikir kritis dan imajinatif penulis. Jika penulis mulai mengandalkan AI untuk menghasilkan ide atau bahkan konten, mungkin mereka akan kehilangan kemampuan untuk mengembangkan ide sendiri. Ini bisa menyebabkan homogenisasi konten, di mana tulisan-tulisan yang dihasilkan menjadi kurang orisinal karena dipengaruhi oleh pola yang dipelajari oleh AI. Selain itu, AI saat ini masih terbatas pada informasi yang telah diprogramkan atau dipelajari dari data sebelumnya. Ini berarti bahwa meskipun AI dapat menghasilkan konten yang koheren, ia tidak mampu menciptakan sesuatu yang benar-benar baru atau orisinal dari nol. Kreativitas manusia sering kali lahir dari pengalaman, emosi, dan perspektif yang unik—hal-hal yang tidak dimiliki oleh AI.

Peran Kreativitas Manusia

Pada akhirnya, kreativitas adalah elemen yang sangat personal dan intrinsik bagi manusia. AI mungkin dapat meniru pola bahasa atau menghasilkan ide berdasarkan data yang ada, tetapi kreativitas sejati melibatkan lebih dari sekadar kombinasi kata atau ide. Kreativitas sering kali muncul dari pemahaman mendalam, emosi, dan intuisi yang unik untuk setiap individu. Penulis yang menggunakan AI masih harus membawa elemen-elemen ini ke dalam karyanya. Mereka harus memastikan bahwa tulisan mereka memiliki sentuhan pribadi yang tidak dapat ditiru oleh mesin. Dengan cara ini, AI menjadi sekutu yang membantu, bukan ancaman yang menghilangkan kreativitas dan imajinasi. Kegiatan menulis dengan AI tidak serta merta menghilangkan imajinasi dan kreativitas penulis, tetapi penggunaannya harus bijaksana. AI bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mendukung proses kreatif, asalkan penulis tidak kehilangan sentuhan pribadi mereka dan tetap berperan aktif dalam pembuatan konten. Kreativitas dan imajinasi manusia tetap menjadi inti dari penulisan yang bermakna, dan AI dapat menjadi mitra yang kuat jika digunakan dengan benar.

Manusia Penulisnya dan AI Alat Tulisnya

Proses kreatif menulis dengan bantuan AI sangat membantu untuk para penulis yang sudah terbiasa menulis. Untuk para pemula sangat riskan jika mengandalkan atau membanggakan sebuah karya itu sebagai karyanya padahal itu karya ditulis dengan bantuan AI. Sebagai contoh, saya pernah melakukan penilaian pada sebuah workshop penulisan puisi. Karya puisi yang dibuat bertema alam, pepohonan, dan tanaman. Ada satu puisi yang masuk dari peserta workshop berkisah tentang sebuah pohon. Puisi itu berjudul “Pohon Edelweis di Depan Rumahku”. Ketika saya membaca judulnya sudah terasa ada yang tidak tepat. Edelweis biasa ada di gunung. Edelweis tidak disebut pohon tapi tumbuhan. Pada puisinya disebut, “wangi edelweiss seperti melati, helai kelopaknya lembut bagai sutra”. Bunga edelweiss memiliki aroma ringan dan manis mirip dengan bunga eceng gondok. Kelopak edelweiss tebal dan seperti serutan kapas atau bulu halus. Ketika saya tanya pernahkah melihat bunga edelweiss, dia menjawab belum pernah. Namun, dia berkata bahwa ia menulis puisi itu dibantu oleh AI. Ia mengatakan banyak kata yang tidak ia pahami. Jadi, pakailah AI sebagai alat bantu menulis, tetapi tulisan itu harus dipahami dan berciri khas si penulis. Ada juga penulis yang tidak dapat membedakan pohon kapuk randu dan pohon kapas. Ia menulis dengan bantuan AI dan pemikirannya berubah makna karena ia tidak memahami dan pernah melihat pohon atau tanaman yang ia tulis. Pernahkah mendengar nama pohon kepayang? Pohon itu menghasilkan buah untuk bumbu masakan rawon. Dengan membaca kita akan tahu bahwa kepayang itu bisa tinggi 18 sampai 40 meter dan diameter batang mencapai 1 meter. Masih adakah pohon itu? Pernahkah melihatnya?

Seorang penulis harus banyak membaca dan mengamati sesuatu yang berada di sekitarnya. Seperti apa bentuk pohon atau semak atau remput. Sentuh dan rasakan perbedaannya. Setelah banyak membaca dan merenungkan, silakan gunakan AI untuk membantu penulisan. Selamat menulis.

(Nia Samsihono adalah Ketua Umum Satupena DKI Jakarta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *